Selasa, 03 Agustus 2010

Respon Terhadap Rencana Pemindahan Ibu Kota Negara


Cucu Bung Karno Tak Setuju Ibu Kota Dipindah

[Image: 64203_megawati_soekarnoputri_dan_anaknya...00_225.jpg]

Ketua Fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani, yang adalah cucu Bung Karno, menentang wacana pemindahan ibu kota dari Jakarta.

Sebab, menurut dia, pemilihan Jakarta sebagai pusat pemerintahan sudah diputuskan oleh Undang-Undang.

“Ya, nggak setujulah. Kan itu sudah diputuskan Undang-Undang. Kalaupun ada wacana seperti, kita lihat dulu apa sih urgensinya,” kata dia seusai menghadiri acara pelantikan walikota dan wakil walikota Solo, di Solo, Rabu, 28 Juli 2010.

Puan mengatakan tidak setuju karena menurutnya, memindahkan ibu kota bukan hanya terus pindah namanya saja . Pastinya, pemindahan Ibukota seperti ini akan menjadi hal yang sangat krusial.

“Apakan wilayah yang akan dijadikan Ibukota baru itu sudah siap. Bukan hanya dari segi ekonomi, tapi kultur dan lain-lain juga harus siap,” tegas Puan Maharani.

Puan pun berpesan apabila memang menjadi wacana harus dipertimbangkan lebih serius dan sematang-matangnya.

“Jangan sampai ke depannya merugikan masyarakat,” pintanya.

Wacana pemindahan ibu kota bukannya tanpa dasar. Jakarta dianggap sudah terlalu terbebani sebagai pusat perdagangan dan keuangan.

Belum lagi kemacetan yang makan biaya Rp17,2 triliun setiap tahun. Juga ancaman gempa bumi.

Kalimantan pun jadi pilihan. Menurut Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat yang membidangi Pemerintahan, Teguh Juwarno, ini bukan wacana baru.

"Itu kan gagasan sudah lama," kata Teguh kepada VIVAnews, Senin, 26 Juli 2010, "Gagasan agar Ibukota negara ditempatkan di wilayah tengah Indonesia."

Hal ini diamini Sekretaris Jenderal Gerindra, Ahmad Muzani. "Wacana pemindahan Ibukota itu sudah dari zaman Bung Karno, tapi sampai sekarang tidak terlaksana," kata Muzani.

Ide memindahkan ibu kota ke Kalimantan memang dicetuskan oleh Presiden Pertama RI, Soekarno. Bung Karno kala itu menunjuk Kota Palangkaraya sebagai calon kuat.
info

Tidak ada komentar:

Posting Komentar